Rabu, 11 Juni 2008

Metode Switching

Switching

Metode ini adalah metode yang digunakan untuk tujuan Mengubah kondisi Floating Loss (Rugi yang belum nyata) menjadi kondisi Kembali modal (Break event point, BEP) atau Profit

Kondisi kedua ini adalah hal yang dapat anda lakukan, yakni anda sudah dalam kondisi yang siap untuk mempertahankan keuangan anda. Anda sudah dalam kondisi tidak menyerahkan seluruhnya hanya pada pergerakan Market, tapi anda sudah menyesuaikan diri pada pergerakan market. Karena sekali lagi, terlebih anda sebagai pelaku pasar pemula, anda bukanlah bertindak sebagai Market Maker (pembentuk arah market), tapi hanya sebagai Market Follower (mengikuti arah market yang sudah terbentuk).

1. Metode ini digunakan bila anda sudah mengambil posisi Beli Dahulu (Buy New) dengan asumsi atau perkiraan anda Harga akan Bergerak naik (berdasarkan analisa anda). Namun yang terjadi adalah harga bergerak justru ke arah bawah (terjadi Down Tren).
Maka setelah harga turun (biasanya para pelaku pasar membuat toleransi kesalahan posisi sebanyak maksimal 30-50 points), anda akan melakukan sebuah penutupan posisi awal yakni Beli dahulu (Buy New) dengan posisi yang berlawanan yaitu Sell Closed (Jual Kemudian).

Metode di atas terlihat sama dengan metode Cut Loss, TEPAT!! Karena metode Switching adalah metode lanjutan dari metode Cut Loss.

Syarat untuk melakukan metode Switcing adalah :
- Anda sudah dapat memastikan bahwa harga benar-benar bergerak ke arah yang berlawanan dengan yang anda ambil Pertama Kali.
- Anda Melakukan langsung setelah anda melakukan Cut Loss

Sehingga Setelah melakukan metode Cut Loss di atas maka yang anda lakukan SELANJUTNYA adalah

Mengambil posisi Jual Dahulu (Sell New) untuk nanti anda tutup dengan Beli Kemudian (Buy Closed) jika keuntungan anda telah menyamai (bila Tujuan anda adalah merubah Loss atau Rugi menjadi BEP atau kembali modal), atau anda lakukan Beli Kemudian (Buy Closed) setelah keuntungan yang anda dapat telah melampaui (jika tujuan anda merubah kerugian menjadi Profit) kerugian yang anda alami sebelumnya dengan metode Cut Loss.

!!! Ingat : Dalam Melakukan metode ini, anda harus memastikan bahwa harga memang akan bergerakberlawanan arah dengan arah pertama anda

2. Metode ini digunakan bila anda sudah mengambil posisi Jual Dahulu (Sell New) dengan asumsi atau perkiraan anda Harga akan Bergerak Turun (berdasarkan analisa anda). Namun yang terjadi adalah harga bergerak justru ke arah Atas (terjadi Up Tren).

Maka setelah harga naik (biasanya para pelaku pasar membuat toleransi kesalahan posisi sebanyak maksimal 30-50 points), anda akan melakukan sebuah penutupan posisi awal yakni Jual dahulu (Sell New) dengan posisi yang berlawanan yaitu Buy Closed (Beli Kemudian).

Sehingga Setelah melakukan metode Cut Loss di atas maka yang anda lakukan adalah

Mengambil posisi Beli Dahulu (Buy New) untuk nanti anda tutup dengan Sell Kemudian (Sell Closed) jika keuntungan anda telah menyamai (bila Tujuan anda adalah merubah Loss atau Rugi menjadi BEP atau kembali modal), atau anda lakukan Jual Kemudian (Sell Closed) setelah keuntungan yang anda dapat telah melampaui (jika tujuan anda merubah kerugian menjadi Profit) kerugian yang anda alami sebelumnya dengan metode Cut Loss.

!!! Ingat : Dalam Melakukan metode ini, anda harus memastikan bahwa harga memang akan bergerakberlawanan arah dengan arah pertama anda

Tidak ada komentar: