Rabu, 11 Juni 2008

Metode Cut Loss

Sebelum anda memasuki cara untuk Managemen Resiko. Saya sarankan anda terlebih dahulu memahami bahwa kita bertransaksi dalam Pasar Berjangka atau Two Way Opportunity System.
Maka sebaiknya anda harus mendalami terlebih dahulu bahwa di bidang ini, anda mendapatkan beberapa keuntungan (bisa dilihat dalam Materi “Laverage Trading Program” di Arsip Blog di
http://www.topselectedinvestment.blogspot.com atau http://www.capitalmanage.blogspot.com ) yaitu:

- Anda tidak perlu mancari penjual dan pembeli karena sudah ada pengumpul penjual dan pembeli yaitu Bursa Berjangka Jakarta

- Anda bisa tetap mengambil Profit baik harga bergerak NAIK ataupun harga bergerak TURUN
- Anda menikmati Laverage program yaitu adanya Value per Points (yaitu penggandaan nilai per poinnya)

Perhatian yang harus anda pahami terlebih dahulu adalah Bagaimana cara mengambil profit saat harga bergerak NAIK,dan bagaimana anda bisa mengambil profit saat harga bergerak TURUN. (Lihat di Analisa Market)

Cut Loss

Tujuan pertama dari Managemen Resiko Adalah Minimalisasi Kerugian yang mungkin anda terima.

Metode Cut Loss adalah metode yang dilakukan dengan konsep “Menerima Kerugian yang Kecil untuk Menyelamatkan Keuangan yang lain.

1. Metode ini digunakan bila anda sudah mengambil posisi Beli Dahulu (Buy New) dengan asumsi atau perkiraan anda Harga akan Bergerak naik (berdasarkan analisa anda). Namun yang terjadi adalah harga bergerak justru ke arah bawah (terjadi Down Tren).

Maka setelah harga turun (biasanya para pelaku pasar membuat toleransi kesalahan posisi sebanyak maksimal 30-50 points), anda akan melakukan sebuah penutupan posisi awal yakni Beli dahulu (Buy New) dengan posisi yang berlawanan yaitu Sell Closed (Jual Kemudian).
Ilustrasi kejadian Di Atas:

- Anda menganalisa Market
- Hasil Analisa anda Menyimpulkan bahwa harga bergerak Naik
- Ambil posisi Buy New , misalnya di harga 22500
- Ternyata harga bergerak Turun, misalnya ke 22450
- Lakukan Metode Cut Loss dengan menutup transaksi, Lakukan Posisi Sell Closed

2. Metode ini digunakan bila anda sudah mengambil posisi Jual Dahulu (Sell New) dengan asumsi atau perkiraan anda Harga akan Bergerak Turun (berdasarkan analisa anda). Namun yang terjadi adalah harga bergerak justru ke arah Atas (terjadi Up Tren).

Maka setelah harga naik (biasanya para pelaku pasar membuat toleransi kesalahan posisi sebanyak maksimal 30-50 points), anda akan melakukan sebuah penutupan posisi awal yakni Jual dahulu (Sell New) dengan posisi yang berlawanan yaitu Buy Closed (Beli Kemudian).
Ilustrasi kejadian Di Atas:

- Anda menganalisa Market
- Hasil Analisa anda Menyimpulkan bahwa harga bergerak Turun
- Ambil posisi Sell New , misalnya di harga 22500
- Ternyata harga bergerak Naik, misalnya ke 22550
- Lakukan Metode Cut Loss dengan menutup transaksi, Lakukan Posisi Buy Closed


Efek dari perlakuan Metode Cut Loss ini adalah anda akan mengalami kerugian.

Tenang dulu,.. dunia investasi belum berakhir. Anda bisa mengatasi kerugian yang anda alami dengan keuntungan ditransaksi kemudian.

Yang harus anda lakukan setelah melakukan metode cut loss adalah Menenangkan diri anda terlebih dahulu. Usahakan jangan terburu-buru mengambil posisi selanjutnya, karena dikhawatirkan anda terjebak dalam situasi “Panic”. Dan itu sangat mungkin terjadi, terlebih anda baru mulai mejalani bidang ini.

Perlu diperhatikan adalah jangan terlalu lama dalam memutuskan menjalani metode ini, karena harga akan berjalan terus, dan anda akan semakin ragu untuk melakukannya bila anda melihat penurunan atau kenaikan pasar semakin menjauhi posisi anda.

Tidak ada komentar: